Semarang – Perum Jasa Tirta (PJT) I menggelar sosialisasi pemanfaatan eceng gondok yang banyak terdapat di Rawa Pening, Semarang. Dalam kegiatan yang dikerjasamakan bersama PT. PLN Indonesia Power tersebut, disampaikan bahwa eceng gondok dapat diolah menjadi biogas, kompos atau pupuk organik, pakan ternak, briket dan kerajinan tangan.
“Dengan pengelolaan yang tepat maka eceng gondok dapat berubah menjadi benda yang bernilai jual ekonomis serta bermanfaat. Untuk itu, PJT I sebagai BUMN pengelola Sumber Daya Air melihat eceng gondok yang kerap dianggap sebagai sampah atau masalah, ternyata bisa membawa berkah,” kata Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, Selasa (21/11/2023).
Ia menyampaikan bahwa Rawa Pening memiliki keunikan sekaligus persoalan yang kompleks. Disampaikannya, banyak penelitian yang dilakukan dan kebijakan yang diterapkan untuk menangani permasalahan di Rawa Pening. Mulai program pengangkutan atau pemanenan eceng gondok, pelarangan alat tangkap, pengerukan danau, konsep co-manejemen hingga proyek pembuatan master plan Rawa Pening yang menelan biaya cukup besar.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk memberi hasil yang signifikan maka penanganan konservasi dan pengelolaan Rawa Pening harus dilakukan secara terpadu. “PJT I tidak bisa bekerja sendiri. Harus sinergi bersama masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait. Jadi perlu dukungan seluruh pihak agar keberlangsungan Rawa Pening dapat terjaga,” tuturnya.
Perlu diketahui, Danau Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau ini dangkal dan menjadi hulu bagi Sungai Tuntang dan merupakan tempat bermuaranya 14 sungai yang membawa sedimentasi.
Adanya eceng gondok tumbuh tanpa kendali mengakibatkan pendangkalan sehingga volume Rawa Pening berkurang yang juga berdampak pada pasokan air ke PLTA Jelok yang mengambil air melalui Bendung Jelok. Pertumbuhan eceng gondok di Rawa Pening menyebabkan penurunan kualitas air dan penyusutan luas permukaan air sebesar 30 persen.
Selain itu, dampak negatif lainnya dengan adanya eceng gondok berpotensi meningkatkan evapotranspirasi dan menurunnya jumlah kelarutan oksigen dalam air. Bahkan, eceng gondok juga mempercepat proses pendangkalan, menganggu lalu lintas air, menurunkan nilai estetika, dan meningkatkan vektor penyakit.
Sosialisasi dihadiri Kepala Sub Divisi Jasa ASA IV/1 PJT I, Ariet Setiawan dan Asisten Manajer PLTA Jelok sebagai perwakilan dari PT. PLN IP. Selain itu, tamu undangan yang juga hadir dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, jajaran Muspika, perwakilan masyarakat dan nelayan Rawa Pening. Adapun narasumber didatangkan Akademisi dari Fakultas Lingkungan Universitas Diponegoro.
—-
Sub Divisi Humas dan Informasi Publik
Add a Comment