Surabaya – Perum Jasa Tirta (PJT) I melalui Sub Divisi TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) melatih 35 UMKM binaan perusahaan. Puluhan pelaku industri kreatif itu diajarkan tata cara komunikasi bisnis hingga proses ekspor produk. Pelatihan digelar di Surabaya dengan menghadirkan pemateri profesional.
“Untuk pelatihan ini, kami mengundang 35 UMKM dari seluruh wilayah Jawa Timur. Mereka ada UMKM binaan di wilayah kerja kami dan telah bekerjasama dengan PJT I dalam beberapa tahun terakhir,” kata Kepala Sub Divisi TJSL PJT I, Nina Meita Sari, Kamis (28/9/2023).
Adapun pelaku UMKM yang dilatih merupakan pengusaha di sektor perdagangan seperti toko makanan dan oleh-oleh. Ada pula dari UMKM industri kreatif seperti fashion, kerajinan manik-manik, kerajinan kulit dan logam hingga makanan olahan serta kopi.
Sebanyak 35 UMKM itu berasal dari Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo. Nina menjelaskan, peserta yang diundang juga telah dipilih dan disesuaikan dengan materi pelatihan yang diberikan.
Terdapat tiga sesi materi yang disampaikan. Pertama dari Surabaya Export Center untuk memberikan pemahaman proses, persyaratan dan tata cara agar produk UMKM bisa diekspor keluar negeri. Kedua yakni materi pengenalan platform digital PADI atau Pasar Digital yang merupakan inisiasi Kementerian BUMN dan menjadi program dari PT. Telkom.
Selanjutnya, materi ketiga adalah komunikasi bisnis yang disampaikan dari Universitas Brawijaya. “Harapannya, dengan ketiga materi yang disampaikan, para UMKM binaan kami ini bisa mendapatkan tambahan ilmu dan literasi agar usahanya bisa berkembang lebih cepat,” tuturnya.
Selain dari UMKM binaan, PJT I juga mengundang peserta dari internal perusahaan, khususnya dari Divisi Bisnis yang mengelola unit usaha perusahaan. Diundang pula peserta dari Jasa Tirta Energi yang merupakan anak perusahaan dari PJT I.
Nina menambahkan, pelatihan serupa digelar secara rutin setiap tahunnya melalui program TJSL dari sektor Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK). Jika sebelumnya, penyaluran PUMK dikelola secara mandiri oleh Tim TJSL perusahaan, sejak 2022 lalu dikerjasamakan dengan BRI selama lima tahun hingga 2027.
“Kami tetap melakukan pembinaan pada UMKM karena sebagai BUMN pembina. Namun untuk PUMK langsung dengan Bank BRI karena anggaran dari PJT I sudah diserahkan ke sana untuk proses pinjaman dengan bunga rendah hingga assesment oleh BRI. Kerjasama antar BUMN ini program dari Kementerian BUMN,” jelasnya.
Saat ini sudah lebih dari 1.300 UMKM yang telah bekerjasama dengan BUMN pengelola Sumber Daya Air tersebut. “Semoga kedepan kami bisa lebih banyak bekerjasama dengan UMKM baru dan memberikan pelatihan yang lebih inovatif lagi,” pungkasnya.
—
Sub Divisi Humas dan Informasi Publik PJT I
Add a Comment