Surabaya – Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Nurkholis bersama Kepala Divisi Wilayah Sungai Brantas Perum Jasa Tirta I, Hermawan Cahyo Nugroho turut dalam kegiatan Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur. Keduanya sepakat untuk ke depan bisa lebih memperkuat Tim Patroli Air dengan menambah sarana prasarana.
Susur sungai untuk identifikasi bantaran dan pencemaran itu digelar, Kamis (3/10/2024). Dimulai dari Desa Cangkir Gresik hingga berhenti di Kampung Geblak Jambangan Surabaya untuk melakukan evaluasi.
Melihat kondisi perahu yang kurang layak, Nurkholis menjanjikan DLH Jatim akan menambah armada perahu untuk Tim Patroli Air. Senada, Hermawan juga menjanjikan hal serupa. “Ya, kami upayakan untuk bisa menambah perahu tahun depan,” kata Hermawan.
Nurkholis menyampaikan harapannya agar Tim Patroli Air Terpadu Jatim lebih meningkat lagi untuk memberikan manfaat pada masyarakat. “Tidak hanya berpatroli maupun pemasangan patok (imbauan bagi warga di bantaran) tapi ada hal yang bermanfaat diberikan pada masyarakat,” kata pria yang juga Pj Bupati Pasuruan tersebut.
Tak hanya menjanjikan adanya penambahan perahu, ia juga meminta agar di jajaran DLH Jatim juga perlu menambah jumlah PPNS Lingkungan Hidup. “Paling tidak setahun ada satu atau dua orang yang bisa disekolahkan untuk menjadi PPNS. Ini juga menjadi hal penting,” tuturnya.
Nurkholis mengusulkan untuk dapat mengetahui pipa pembuangan limbah industri yang berada di dalam air sungai agar diadakan kembali flushing atau penggelontoran di Kali Surabaya. “Kita perlu mengetahui apa saja yang ada di dalam sungai. Termasuk buangan limbah industri dan sampah domestik. Penggelontoran ini tentunya sangat efektif,” ujarnya.
Menanggapi usulan flushing Hermawan menjelaskan, untuk penggelontoran sungai tentunya harus ada kajian studi yang komprehensif terlebih dahulu. “Penggelontoran ini akan banyak dampak yang terjadi. Misalnya banyak bangunan dan rumah di tepi bantaran atau jembatan bisa tergerus aliran air yang sangat deras,” ungkapnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, paling efektif dilakukan yaitu pengerukan sungai menggunakan alat berat untuk mengurangi sendimentasi yang tiap tahun selalu bertambah, maupun mengambil eceng gondok. “Jika memang semua pihak keinginan bersama untuk perbaikan atau pengembalian fungsi sungai, ya bertahap harus bisa. Untuk merawat sungai harus memerlukan keterlibatan semua pihak,” katanya
Add a Comment